Dua Faktor Ilmiah yang Mempengaruhi Penurunan Suku Bunga The Fed pada September 2024

Suku bunga merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter yang paling penting dan sering digunakan oleh bank sentral untuk mencapai berbagai tujuan ekonomi, seperti merangsang pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, dan menstabilkan pasar keuangan. Keputusan untuk menurunkan suku bunga biasanya diambil dengan hati-hati dan didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap berbagai indikator ekonomi. Suku bunga yang lebih rendah dapat merangsang ekonomi dengan membuat pinjaman lebih murah, yang mendorong konsumsi dan investasi. Namun, penurunan suku bunga juga memiliki implikasi yang luas dan kompleks, sehingga keputusan ini harus mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi dan kondisi pasar yang ada. Berikut ini dua faktor yang dapat dijadikan sebagai alasan ilmiah mengapa dilakukan penurunan suku bunga pada September 2024 berdasarkan laporan data tingkat inflasi dan tingkat pengangguran The Fed per Juli 2024.

1. Penurunan Suku Bunga Karena Data Inflasi Menurun

Tabel Tingkat Inflasi di Amerika Serikat
Inflasi adalah fenomena ekonomi yang mencerminkan kenaikan umum harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan menciptakan ketidakpastian ekonomi. Sebaliknya, inflasi yang terlalu rendah atau deflasi juga dapat berdampak negatif pada perekonomian, menghambat pertumbuhan dan menciptakan siklus ekonomi yang stagnan. Untuk mengelola inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi, bank sentral menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter, salah satunya adalah suku bunga.

Penurunan suku bunga sering dilakukan oleh bank sentral dalam situasi di mana inflasi menunjukkan tren penurunan. Ada beberapa alasan dan mekanisme di balik hubungan ini. Pertama, penurunan suku bunga dapat bertujuan untuk merangsang permintaan agregat. Ketika suku bunga diturunkan, biaya pinjaman menjadi lebih murah, baik untuk konsumen maupun perusahaan. Hal ini mendorong konsumen untuk meningkatkan pengeluaran mereka, seperti membeli rumah atau kendaraan, dan mendorong perusahaan untuk melakukan investasi dalam bisnis mereka. Peningkatan dalam konsumsi dan investasi ini dapat membantu meningkatkan permintaan agregat, yang pada gilirannya dapat membantu mengembalikan inflasi ke tingkat yang lebih tinggi atau stabil.

Kedua, penurunan suku bunga juga dapat membantu mengurangi beban utang. Dalam situasi di mana inflasi rendah, pendapatan nominal dan harga-harga cenderung stagnan atau tumbuh lambat. Hal ini dapat membuat beban utang menjadi lebih berat secara riil bagi konsumen dan perusahaan. Dengan menurunkan suku bunga, pembayaran bunga utang menjadi lebih rendah, sehingga memberikan lebih banyak ruang bagi konsumen dan perusahaan untuk mengalokasikan dana mereka ke dalam pengeluaran produktif lainnya. Peningkatan aktivitas ekonomi yang dihasilkan dari pengeluaran tambahan ini dapat membantu meningkatkan inflasi.

Ketiga, suku bunga yang lebih rendah dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang domestik. Penurunan suku bunga cenderung membuat mata uang domestik melemah terhadap mata uang asing, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di negara lain. Mata uang yang lebih lemah membuat ekspor menjadi lebih kompetitif di pasar internasional, meningkatkan permintaan untuk barang dan jasa domestik. Peningkatan ekspor ini dapat membantu meningkatkan inflasi melalui peningkatan permintaan agregat.

Keempat, penurunan suku bunga dapat meningkatkan kepercayaan bisnis dan konsumen. Kebijakan moneter yang longgar sering kali dipandang sebagai upaya bank sentral untuk mendukung perekonomian dan mencegah deflasi. Kepercayaan yang meningkat ini dapat mendorong bisnis untuk melakukan investasi dan konsumen untuk meningkatkan pengeluaran mereka, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan inflasi.

Dalam kesimpulannya, penurunan suku bunga sering kali diambil oleh bank sentral sebagai respons terhadap penurunan inflasi untuk merangsang perekonomian. Dengan mempengaruhi konsumsi, investasi, beban utang, nilai tukar, dan kepercayaan, penurunan suku bunga dapat membantu meningkatkan permintaan agregat dan mengembalikan inflasi ke tingkat yang lebih sehat. Oleh karena itu, kebijakan suku bunga merupakan alat penting dalam upaya bank sentral untuk mencapai stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

2. Penurunan Suku Bunga Karena Data Pengangguran Meningkat

Tabel Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat
Kenaikan jumlah pengangguran adalah masalah serius yang dapat mengancam stabilitas ekonomi suatu negara. Perjuni 2024, tingkat pengangguran berada di titik 4,1% dan tertinggi dalam setahun terakhir. Salah satu kebijakan yang sering diterapkan oleh bank sentral untuk mengatasi masalah ini adalah menurunkan suku bunga. Langkah ini diambil dengan harapan dapat merangsang aktivitas ekonomi dan pada akhirnya menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Penurunan suku bunga dapat mempengaruhi perekonomian melalui beberapa mekanisme yang saling berkaitan.

Pertama, penurunan suku bunga dapat meningkatkan investasi dan konsumsi. Dalam konteks investasi, suku bunga yang lebih rendah membuat pinjaman menjadi lebih murah bagi perusahaan. Biaya modal yang lebih rendah ini mendorong perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek baru, membeli peralatan baru, dan memperluas operasi mereka. Semua ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, karena perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk mendukung ekspansi mereka. Dalam hal konsumsi, suku bunga yang lebih rendah juga mengurangi biaya pinjaman konsumen, seperti kredit rumah atau kendaraan. Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, konsumen memiliki lebih banyak daya beli dan lebih cenderung untuk membelanjakan uang mereka. Peningkatan konsumsi ini pada gilirannya meningkatkan permintaan barang dan jasa, yang mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksi dan mempekerjakan lebih banyak pekerja.

Kedua, penurunan suku bunga juga dapat mengurangi beban utang yang harus dibayar oleh perusahaan dan rumah tangga. Dengan pengeluaran yang lebih rendah untuk pembayaran utang, perusahaan dan rumah tangga memiliki lebih banyak uang yang dapat dialokasikan untuk investasi dan konsumsi. Ini menciptakan siklus positif di mana peningkatan aktivitas ekonomi mendorong penciptaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran.

Ketiga, kebijakan suku bunga yang lebih rendah sering kali dianggap sebagai tanda bahwa bank sentral mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan bisnis dan konsumen, yang mendorong lebih banyak aktivitas ekonomi. Perusahaan yang merasa lebih percaya diri tentang prospek ekonomi cenderung lebih bersedia untuk melakukan investasi dan mempekerjakan pekerja baru. Demikian pula, konsumen yang merasa lebih percaya diri tentang masa depan ekonomi cenderung lebih bersedia untuk membelanjakan uang mereka, yang meningkatkan permintaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Keempat, penurunan suku bunga dapat menyebabkan nilai mata uang domestik melemah terhadap mata uang asing. Nilai tukar yang lebih lemah membuat ekspor lebih kompetitif karena produk domestik menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri. Peningkatan ekspor ini dapat mendorong produksi dan menciptakan lapangan kerja di sektor-sektor yang terkait dengan ekspor. Dengan demikian, penurunan suku bunga tidak hanya membantu meningkatkan aktivitas ekonomi domestik, tetapi juga memperkuat posisi perdagangan internasional suatu negara.

Belum ada Komentar untuk "Dua Faktor Ilmiah yang Mempengaruhi Penurunan Suku Bunga The Fed pada September 2024"

Posting Komentar