Kolaborasi Seni Sikambang dan Opera Batak: 'Rempah dalam Perahu' Siap Tampil di Tapteng
Thompson HS, bersama timnya, bertindak sebagai penggarap kolaborasi antara kesenian Sikambang dan Opera Batak ini. Menurut Thompson, kesenian Sikambang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Pesisir Pantai Barat Sumatera sejak lama, mulai dari Meulaboh dan Singkil di Aceh, Nias, Sumatera Barat, hingga Indrapura di Bengkulu. Namun, aktivitas Sikambang di Tapteng cenderung terbatas pada upacara adat, yang membuat perkembangannya dapat terhambat jika tidak diperluas di luar konteks adat.
"Seni Sikambang di Tapteng sering kali hanya digunakan untuk kegiatan adat-istiadat, yang membuat dinamikanya terbatas. Bahkan, ada potensi seni ini akan meredup jika tidak ada upaya pengembangan di luar aktivitas adat. Sikambang melibatkan berbagai elemen seperti musik, tari, pantun, silat, dan elemen dekoratif," ujar Thompson pada Selasa siang, 13 Agustus 2024.
Sebagai perbandingan, Thompson menyebut bahwa Opera Batak, yang telah direvitalisasi sejak 2002, telah berhasil kembali hidup dan digunakan dalam berbagai kegiatan dan pertunjukan. Sebagai Direktur Pusat Pelatihan Opera Batak (PLOt) Siantar, Thompson melihat pengalaman ini sebagai acuan yang bisa diterapkan dalam mengembangkan Kesenian Sikambang di Tapteng, meskipun proporsi kolaborasinya masih tergantung pada kondisi di lapangan selama jadwal kolaborasi berlangsung.
Belum ada Komentar untuk "Kolaborasi Seni Sikambang dan Opera Batak: 'Rempah dalam Perahu' Siap Tampil di Tapteng"
Posting Komentar