Capai Defisit Hingga Rp115 milyar, Kota Sibolga Dikhawatirkan Kolaps


Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi keuangan Pemerintah Kota Sibolga yang saat ini mengalami defisit anggaran mencapai Rp115 miliar. Pernyataan tersebut disampaikan dalam siaran langsung melalui akun Facebook pribadinya, Tumori Solution, beberapa jam yang lalu.

Jamil menyarankan agar Pemerintah Kota Sibolga segera mengambil langkah-langkah penyelamatan anggaran, seperti melakukan merger, akuisisi, atau penggabungan beberapa dinas menjadi satu entitas. Menurutnya, kondisi keuangan saat ini telah mencapai titik yang mengkhawatirkan, terlihat dari keterlambatan pembayaran sejumlah kewajiban Pemerintah Kota Sibolga di beberapa dinas sejak Januari 2024, termasuk sertifikasi guru, honorarium DPRD, biaya perjalanan dinas DPRD, serta pembayaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi masyarakat Kota Sibolga.

"Kita harus mengambil langkah-langkah inovatif untuk menyelamatkan keuangan Kota Sibolga dari risiko kolaps atau stagnasi. Gaji Kepling dan honorarium DPRD tidak terbayarkan, perjalanan dinas DPRD tertunda selama 2 bulan, dan sertifikasi guru belum dibayarkan hingga saat ini. Pembayaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan juga tertunda dari Januari hingga Juli 2024. Kondisi keuangan yang semakin berat menuntut adanya penghematan yang bijaksana," ujarnya.

Jamil juga menyoroti dampak dari kondisi keuangan yang mengkhawatirkan terhadap masyarakat Sibolga, di mana klaim dari BPJS bagi warga yang sakit atau meninggal dunia tidak dapat diterima.

Belum ada Komentar untuk "Capai Defisit Hingga Rp115 milyar, Kota Sibolga Dikhawatirkan Kolaps"

Posting Komentar