Ketika Mayoritas Didiskriminasi Mayoritas, Bahkan Disarankan Bungkam

Cuitan seorang pengguna media sosial di twitter menjadi viral dan banyak dibahas netizen karena perbedaan agama menjadi alasan penolakan bantuan yang diberikan. Cuitan pertama dituliskan pada pukul 12.50 4/2/2018, yang mempersilakan seorang ibu berhijab untuk duduk di sebelahnya namun kemudian ditolak karena alasan bahwa wanita (@cho_ro) yang pemberi kursi beragama Kristen. 

Baru saja ada buk ibuk berjilbab ga mau duduk sebelah wa karena wa dikira Kristen.

*masih shock*

— Choro (@cho_ro) February 4, 2018

Cuitan tersebut diperjelasnya dengan menuliskan cuitan selanjutnya yang berisikan kronologi kejadiannya.

Kronologinya gini, wa lagi di TJ dan sebelah wa kosong, trus wa colek buibuk itu buat duduk sebelah wa. Dia ga mau dan bilang, "saya muslim"

YA TRUS EMANG WA BABIK APA GIMANA 😭😭😭

Wa jawab, "eh, saya muslim bu." dia cuma ketawa sambil bilang "oh saya kira Kristen".

Setelah cuitannya banyak dibagikan, @cho_ro mengatakan bahwa dia menerima komentar bukan hanya dari orang-orang yang membagikan pengalaman 'serupa', namun juga dari mereka yang meminta agar dia tidak menceritakan pengalamannya itu.

WHAAAAAT.

— Choro (@cho_ro) February 4, 2018

Mending ga perlu di share kak cukup menjadi pengalaman pribadi aja, kalo di tweet kan akan jd polemik skligus memancing perdebatan antar agama atau yg seagama #Cmiiw

— Aisarraden (@Radenaisar) February 4, 2018

Namun, wanita tersebut (@cho_ro) menjawab seakan hal ini perlu diceritakan agar tidak menjadi dilema pada yang lainnya terutama pada minoritas.

Maaf saya gatau kalau saya, yang notabene Muslim juga, sebaiknya ga boleh cerita kalau jadi korban. Tak bisa membayangkan bagaimana kalo posisi saya minoritas, mungkin diwajibkan bungkam dan dipaksa nerima ya.

— Choro (@cho_ro) February 4, 2018

Bagikan Artikel ini