Putaran 2, Ahok Ditaburi Boras Sipir Ni Tondi

Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih akrab disapa Ahok, tampak memakai batik coklat sedang di upa-upa. Upa-upa ini artinya pemberian doa. Upa-upa tidak hanya di acara pernikahan, bisa juga dalam acara selamatan, syukuran, dan dukungan. Dalam upa-upa (upacara pemberian doa) disediakan makanan khas Batak yaitu ikan mas yang dimasak dengan bumbu khusus yang disebut arsik. Semua orang berkeliling dan menyentuh wadah makanan. Bagi yang tidak bisa menyentuh wadah makanan bisa menyentuh orang yang sudah menyentuh dan tidak boleh terputus. 

Tampak Kartini sedang menyuap Ahok dengan nasi dan ikan Arsik (makanan khas Batak)

Makna dari acara ini adalah untuk memberikan doa bagi semua keluarga dan kerabat melalui simbol makanan tadi. Dalam hal ini, upa-upa diyakini dapat memberikan berkat kepada orang yang disuapi.

Adalah keluarga dari Nurmala Kartini Pandjaitan atau adik dari Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pihak yang memberikan pemberkatan ini. Meicky Panggabean adalah orang yang mengabadikan moment-moment tersebut dan mengunggahnya ke media sosial facebook, dengan caption "orang baik disayang banyak orang".

Dalam upacara tersebut, Ahok juga sempat diulosi dan ditaburi boras sipir ni tondi oleh Kartini. Tradisi Boras Sipir ni Tondi merupakan tradisi orang Batak yang sudah lama ada, biasanya simbol yang digunakan adalah beras. Tradisi ini biasanya digunakan dalam acara perkawinan, memasukin rumah baru, acara pembatisan anak, dan memberkati orang. Tujuan dilakukan tradisi ini adalah untuk menguatkan jiwa. Sedangkan ulos batak bermakna sebagai bentuk kasih sayang keluarga Batak terhadap Ahok.

"Horas..horas..horas," kata Kartini sambil menabur beras ke atas setelah menaburi ke atas kepala Ahok. 

Bagikan Artikel ini