Tahapan Seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka)

Foto: Humas Setkab/Oji

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka), pembentukan Paskibraka tidak hanya terbatas pada pengibaran bendera pusaka saat peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Program ini juga bertujuan sebagai pengkaderan calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Dalam sistem pembinaannya, Paskibraka mengadopsi pendekatan pendidikan dan pelatihan yang meliputi pembelajaran aktif tentang ideologi Pancasila, penguatan wawasan kebangsaan, pelatihan kepemimpinan, pelatihan baris-berbaris, serta pengasuhan untuk membentuk generasi yang tangguh, mandiri, dan bermoral Pancasila. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan nilai-nilai kebangsaan, sehingga anggota Paskibraka siap menjadi pemimpin masa depan yang berjiwa nasionalis dan Pancasilais.

Husein Mutahar, pendiri Paskibraka, mencetuskan gagasan ini pada tahun 1946, saat Jakarta sebagai ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta. Pada perayaan ulang tahun proklamasi kemerdekaan RI yang pertama, Presiden Soekarno menugaskan Mayor (Laut) Husein Mutahar untuk mengatur pengibaran bendera pusaka di Istana Gedung Agung Yogyakarta. Meskipun hanya mampu melibatkan lima pemuda dari berbagai daerah yang kebetulan berada di Yogyakarta pada waktu itu, gagasan Mutahar melambangkan semangat Pancasila dengan simbolisme lima pemuda tersebut. Sejak saat itu hingga tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilakukan dengan cara yang serupa. Setelah ibu kota kembali ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi terlibat dalam pengibaran bendera pusaka. Namun, pada tahun 1967, Presiden Soeharto mengundangnya kembali untuk mengembangkan dan mengeksekusi kembali gagasan pengibaran bendera pusaka.

Tahapan Seleksi:

Tingkat Kabupaten/Kota:

Seleksi Administrasi