Keberagaman Suku di Natal USU 2017

Sesuai dengan tema yaitu “Kasih Kristus dalam Bingkai Keberagaman”, Perayaan Natal Oikumene USU tahun ini melibatkan berbagai keberagaman daerah di dalam pelaksanaannya pada hari Rabu (6/12) di Auditorium USU.

Berbagai bahasa dari berbagai suku dan bangsa dapat didengar dari pembacaan liturgi yang dibacakan oleh mahasiswa dan para guru besar. Lagu natal pada rangkaian ibadah dinyanyikan dalam berbagai bahasa daerah, seperti lagu Malam Kudus yang dinyanyikan dalam bahasa Manado, Jawa dan Papua. Mahasiswa Papua juga ikut memeriahkan acara ini dengan menampilkan beberapa tarian diiringi dengan lagu daerah khas Papua di akhir acara.

Selain sebagai tuan rumah penyelenggara Perayaan Natal Oikumene USU pada tahun 2017, Fakultas Psikologi juga ikut memeriahkan acara dengan menampilkan Psychestra Harmony. Kelompok paduan angklung Fakultas Psikologi USU ini memainkan lagu Mary Did You Know dengan alat musik angklung dan gambang. Alat musik taganing dari Batak Toba beserta band yang dimainkan oleh mahasiswa Etnomusikologi USU mengiringi setiap nyanyian di dalam acara.

Pemilihan tema perayaan natal tahun ini didasari oleh keberagaman yang sudah dimiliki Kota Medan sendiri. Masyarakat Kota Medan mampu hidup damai di samping adanya keberagaman tersebut. Hal yang sama diharapkan terjadi pada segenap civitas akademika USU, khususnya mahasiswa, agar menjadi pembawa damai di tengah keberagaman. Seperti misi Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan semua manusia dari dosa oleh karena kasihNya. Demikian disampaikan Wakil Dekan I Fakultas Psikologi USU Eka Danta Jaya Ginting, MA, Psikolog selaku Ketua Panitia Natal Oikumene USU Tahun 2017.

Bagikan Artikel ini