Diduga Lecehkan Kepolisian, Ustad Maaher Minta Maaf. Cukup?

Disahkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 2 tahun 2017 atau disebut sebagai Perppu Organisasi Kemasyarakatan (ormas) dianggap dapat menjaga Negara Republik Indonesia dari ancaman ataupun niatan-niatan bahkan suatu langkah-langkah untuk mengganti ideologi negara dengan ideologi lain.

Beberapa hari setelah disahkannya Perppu tersebut, sebuah video yang menunjukkan ceramah seorang ustad tiba-tiba menjadi sorotan netizen karena membahas Perppu Ormas.

Dalam video tersebut, tampak pria berkacamata dengan busana serba putih yang diduga Ustad sedang memberikan ceramahnya di atas mimbar. Ustad tersebut melontarkan komentar yang kontroversi soal Perppu Ormas.

Ustad tersebut diketahui bernama Maaher At Thuwailibi ini memberikan ceramah yang dinilai kasar, tidak etis dan melecehkan. Bahkan banyak Netizen geram mendengarnya dan menyerukan agar dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Maaher sempat menyebut Indonesia sebagai negara ‘thogut’. Dia juga menggunakan istilah ‘monyet berseragam cokelat’ untuk menyerang pihak-pihak tertentu yang diduga netizen ditujukan kepada instansi kepolisian. Maaher juga menyebut bahwa ISIS hanyalah kambing hitam.

“Negara ini sebenarnya, Indonesia ini pemerintah ini sebenarnya monyet-monyet berseragam cokelat itu bukan anti sama ISIS. ISIS itu kambing hitam. Mereka anti kepada Islam,” tutur Maaher.

Selengkapnya dapat dilihat di video berikut;

Selang beberapa hari, video lainnya Ustad Maaher kembali muncul. Kali ini videonya tidak berisikan ceramah, namun sebuah klarifikasi dan permohonan maaf terkait video sebelumnya yang diduga melecehkan Pemerintah dan instansi Kepolisian. Permohonan maaf tersebut disampaikan berdurasi kurang lebih 1 menit.

Berikutnya video permohonan maaf Ustad Maaher;

Bagikan Artikel ini