Mahasiswa UI Berorasi Politik Di Kampus Tolak Ahok Karena Kafir

Langkah mahasiswa Universitas Indonesia yang membuat video penolakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena 'kafir' dianggap pengamat pendidikan sebagai satu hal yang salah karena 'tabu' membicarakan SARA secara terbuka di Indonesia.
Ahok sendiri dalam menanggapi sanksi lisan Universitas Indonesia terhadap Boby Febri Krisdiyanto dan juga permintaan maaf mahasiswa keperawatan itu menganggap langkah itu tidak cukup karena apa yang ia sebut "orang sudah rasial."
Pengamat pendidikan Arief Rahman mengatakan, "isu SARA, (Suku, Agama, Ras, Adat) dalam pembinaan Pancasila tabu untuk diutarakan secara terbuka, sebabnya pemilihan itu harus merdeka, bebas dan rahasia."



Sebelumnya UI menegaskan video Boby yang menghimbau agar masyarakat tidak memilih Ahok pada Pilkada 2017, bersifat ilegal.
"Jadi dia pilih menurut keyakjinan dia (dalam pemilu). Tapi mahasiswa itu mengutarakan dan dia melanggar kehidupan bernegara. Saya setuju dia minta maaf karena pernyataan dia tak boleh terbuka. Pilihan adalah keyakinan, keputusan saya dan hak saya. Hanya saya tak boleh membicarakan," tambah Arief.
Tanggapan UI
Alasan menolak dari sisi lain selain SARA, tambah Arief, seperti misalnya bahasa yang kasar, bisa dilontarkan.
"Jangan pilih pemimpin yang kasar karena bahasanya....kita bisa menilai karena tak santun misalnya, itu bisa diungkapkan. Tapi bila karena rasnya berbeda tak bisa diterima di Indonesia," kata Arief yang juga seorang penatar Pancasila.
Humas UI Egia Tarigan mengatakan kepada BBC Indonesia teguran lisan yang ditetapkan kepada Boby "telah sesuai prosedur pelanggaran tata tertib" namun menyatakan tetap menampung "masukan dan aspirasi dari masyarakat termasuk dari Pak Ahok." Egia juga mengatakan berdasarkan Majelis Wali Amanat UI, pelanggaran peraturan tata tertib ini dapat dikenai sanksi maksimal dikeluarkan dari universitas.
Berbagai komentar melalui sosial media menanggapi tanggapan Ahok ini juga mengangkat isu rasisme mahasiswa itu.
Akun atas nama Mimi Mikha melalui Facebook BBC Indonesia menulis, "Model kayak gini bahaya kalau jadi pemimpin...rasis gak ada tempat di NKRI," sementara Abe Fendy mengatakan, "Kenapa harus dikecam? Namanya juga demokrasi?" dan ditanggapi singkat Arie Julian Danuatmadja dengan, "Rasis woy dia rasis."

Dalam video dengan latar Rektorat UI di Depok, Boby, mahasiswa yang mengatasnamakan diri dari Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Universitas Indonesia mengatakan, "Ahok bukan hanya sekedar kafir, tapi dia juga menzalimi masyarakat."
Perdebatan soal kafir
Namun video tolak Ahok dalam akun Facebook Gema Pembebasan bukan hanya dari Boby namun juga dari Febi Rizki Rinaldi dari Universitas Negeri Jakarta yang juga menyebut alasan 'kafir' di balik penolakan.



Video penolakan Ahok ini banyak dikecam di media sosial, termasuk melalui Facebook dari akun Yanto Subianto yang menulis, "Sebegitu parahkan ciptaan Alloh yang bernama kafir ini? Apakah sudah yakin yang mengatakan orang lain kafir pasti masuk surga?" dan Dion Hadi Prasojo yang mengatakan, "Kapan Indonesia akan maju jika cara pola pikirnya terus begitu. Apa lagi yang jadi topik agama dan ras."
Indra Gunawan, juga melalui Facebook menulis, "Jangan buat malu umat Muslim kau Bro, apa enggak kau liat pemimpin yg di penjara itu, Muslim apa kafir."

Sumber : BBC 

Belum ada Komentar untuk "Mahasiswa UI Berorasi Politik Di Kampus Tolak Ahok Karena Kafir"

Posting Komentar