Website Pertamina Diserbu Bug Generator "Like"

Untuk menyambut hari ulang tahun pertamina, Pertamina selenggarakan kompetisi Logo HUT Ke-59. Logo HUT Pertamina ke-59 bertemakan “ Energi Untuk Ciptakan Karya Mendunia”, merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh Pertamina. Melalui lomba/kompetisi ini, Pertamina mengharapkan menjadi ajang kreasi bagi masyarakat yang memiliki minat dan kemampuan dalam design grafis untuk digunakan oleh Pertamina sebagai icon dan logo HUT ke-59 yang akan diunggah ke beragam platform social media.

Wianda Pusponegoro, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengatakan, kami melihat kreatifitas anak muda Indonesia saat inni, utamanya di bidang desain grafis semakin berkembang. Terlihat melalui hasil karya yang mereka ciptakan berhasil menginterprestasikan makna dan semangat yang tercermin dalam logo dari berbagai event secara  korporasi maupun individu.

Kemarin, tanggal 2 Juni 2016 di Artotel Thamrin PT Pertamina (Persero), Pertamina mengumumkan dimulainya Lomba Logo HUT Pertamina ke-59. Bagi para calon yang berminat untuk mengikuti lomba, dapat melakukan registrasi dan mengunggah hasil karyanya lewat  website pertamina.com/lombalogo59 selambat-lambatnya tanggal 10 Agustus 2016. Penjurian lomba akan dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2016 dan pengumuman tanggal 17 Agustus 2016.

Beberapa hari setelah pengumuman Lomba Logo HUT Pertamina dimulai, pecinta desain grafis sangat antusias ikut serta   mendaftar dan mengunggah hasil karyanya.

Setelah kabar menyebutkan bahwa lomba desain logo yang diselenggarakan Pertamina untuk menyambut hari ulang tahun Pertamina, ternyata logo yang diunggah peserta lebih banyak menggunakan gambar tidak bermoral (porno), meme, dan gambar kartun (ulasan lebih lanjut, klik disini), kini tersebar isu bahwa peserta lomba menggunakan generator atau sejenis bug (cara instan) untuk menambah jumlah “like/suka” pada postingan atau unggahan peserta.

Dijelaskan sebelumnya, bahwa salah satu syarat untuk logo terbaik yang dituliskan Pertamina pada akun websitenya adalah logo yang mendapat jumlah like atau suka pada postingan yang diunggah. Sehingga memancing keinginan peserta untuk mendapatkan jumlah like setinggi-tingginya. Banyak cara yang dilakukan peserta untuk mendapatkan like postingan tersebut. Salah satunya dengan mempromosikan url hasil unggahannya ke media sosial untuk dilike. Lagi lagi dengan cara “tukar like”, singkatnya peserta lomba saling kerja sama mengklik “like” pada logo masing-masing.

Bahkan, peserta lomba nekat menggunakan cara instan untuk mendapatkan ratusan like pada logo yang diunggahnya.

Seperti dituliskan sebelumnya, bahwa cara instan yang dimaksud adalah menggunakan generator atau sejenis bug yang menambah jumlah like / suka pada logo dengan akun palsu. Cara tersebut diyakini sangat bermanfaat karena memang nyatanya dapat menambah like ratusan hingga ribuan.

Kecurangan-kecurangan seperti ini menjadi pembelajaran bagi Pertamina dan perusahaan – perusahaan lainnya dalam menetapkan kriteria lomba. Tidak hanya kriteria, diharapkan panitia juga dalam melakukan seleksi logo sebelum dipublis di website resmi. Hal tersebut untuk menentukan peserta yang memiliki logo yang dianggap berkualitas dan bebas atas kecurangan.

Diharapkan juga, dengan diselenggarakannya lomba desain logo ini, anak muda Indonesia dapat lebih semangat dan mau berpartisipasi menunjukkan kemampuan dan bakat masing-masing dengan jiwa sportif dan fair play. 

Bagikan Artikel ini